Tuesday, January 6, 2009

Persiapkan Bisnis dengan Matang

Tak semua orang yang memberanikan diri memulai bisnis berakhir menuai sukses. Diantaranya harus menerima kenyataan gagal, menutup atau beralih ke usaha lainnya. Sangat disayangkan sekali. Agar tak salah melangkah, ada baiknya bagi Anda yang ingin memulai bisnis, terlebih dahulu memahami konsep produk dan atau jasa yang akan dijalankan dengan baik. Pemahaman yang diperlukan tak hanya secara teknis produksi melainkan juga pasar dan prospek mulai dari lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar.

Membuat visi dan misi sehubungan usaha yang akan dirintis perlu ditetapkan sebagai panduan dalam berusaha. Tak jarang terjadi suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru.

Selain pemahaman terhadap usaha yang akan dijalani, kiat sukses lain dalam memulai sebuah usaha berikut adalah memiliki sikap mental positif. Satu tantangan yang dimiliki untuk menjadi wirausahawan sukses setidaknya adalah sabar, tidak pantang menyerah, terus belajar serta melihat permasalahan secara positif.

Secara statistik kebanyakan kegagalan disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan dibuat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis hendaklah digambarkan secara akurat

Hal penting lainnya, setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk usaha berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu terbuang percuma.

Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat

menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses.

Dan jangan heran jika dalam memulai usaha calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas,kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik.Kreativitas akan sangat membantu untuk menyesuaikan produk-produk agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda.

Pengetahuan dasar atas pengelolaan keuangan dan pembiayaan juga sangat penting dipersiapkan untuk mengembangkan usaha. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya.

Pemasaran sebagai ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaikapapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Diantara yang harus dipikirkan adalah mempersiapkan pelayanan bagi pelanggan. (SH)

Membangun Bisnis Itu Perlu Konsep



Anda ingin berbisnis? Jangan tunda keinginan, mulai lah sekarang juga! Ajakan tersebut sering Kita baca dan dengar untuk memotivasi seseorang agar bersemangat dan berkeinginan untuk memulai bisnis yang sesungguhnya. Ada benarnya, karena jika ditunda-tunda bisa-bisa keinginan tersebut kandas karena terlalu banyak pertimbangan. Hanya saja ajakan tersebut bukan berarti bahwa memulai sebuah bisnis tidak membutuhkan persiapan.

Memulai bisnis yang baik membutuhkan sebuah konsep. Jika perlu konsep yang dibuat berbeda dalam artian lebih baik dibandingkan bisnis sejenis yang telah ada. Pertanyaan yang dapat membantu calon pebisnis membuat konsep adalah, seperti apa bisnis akan dijalankan?

Misalnya saja, calon pebisnis ingin mencoba bisnis berdagang kecil-kecilan produk tas. Untuk ini konsep berdagang yang akan dijalankan terlebih dahulu disusun dengan baik. Bagaimana penjualan dilakukan sehingga menarik pasar? Kemudian, siapa target pasarnya?

Membuat konsep bisnis seperti ini memerlukan kejelian calon pebisnis dalam melihat persaingan di pasar. Tak perlu ide-ide yang rumit, tapi buatlah konsep dengan pendekatan-pendekatan yang sederhana, namun langsung menuju pada pemecahan masalah, sehingga produk atau jasa mudah diterima oleh pasar.

Kembali pada contoh di atas, bisnis kecil-kecilan menjual tas. Namanya bisnis kecil-kecilan, ada kalanya calon pebisnis belum bisa atau belum berkeinginan menyewa/membeli kios atau toko sebagai etalase produk. Sementara menjual secara langsung kepada pelanggan, tentunya ada kelebihan yang harus ditawarkan. Jika tidak ada, bisa jadi pelanggan tidak berminat karena merasa lebih bebas memilih di toko dan harga mungkin tidak jauh berbeda. Nah untuk ini, konsep apa yang bisa digunakan? Misalnya calon pebisnis menawarkan pembayaran cicilan 2 kali untuk setiap produk yang akan dijual. Meski produk sejenis berharga sama dengan di toko, metode bayar dua kali ini bisa jadi salah satu penarik.

Daftar pertanyaan untuk bisnis terkait selanjutnya, darimana produk bisa didapatkan calon pebisnis sehingga memberikan hasil optimal? Untuk ini calon pebisnis tentu perlu mencari informasi tentang supplier produk yang cocok untuk konsep bisnis.

Dari penyusunan konsep sebuah bisnis, calon pebisnis selanjutnya bisa memperkirakan besaran marjin yang akan didapat. Selanjutnya kelihaian mengutak atik konsep sehingga memperoleh marjin dan pencapaian optimal yang diperkirakan akan memuaskan calon pebisnis.

Robert T Kiyosaki dalam gagasannya 'how to get rich' memberikan enam kiat yang dapat diaplikasikan seseorang untuk menjadi kaya. Salah satu kiat tersebut adalah penguasaan atas empat konsep bisnis yaitu pemasukan, pengeluaran, neraca aset, dan liabilities.

Jadi jika telah yakin ingin menjalankan sebuah bisnis, susun segera konsep bisnis yang akan dijalankan. Selanjutnya konsep tersebut akan jadi panduan calon pebisnis dalam menjalankan bisnis. Yakin lah, dengan membuat konsep sebuah bisnis yang baik sebelum memulainya, Anda akan lebih yakin dan optimis dalam menjalankan mimpi Anda. (SH)

Kesalahan-kesalahan yang Menggagalkan Pendirian Usaha Baru


Oleh: Sri Haryanti

Pertama kali membangun bisnis tak jarang pebisnis dipenuhi oleh perasaan tidak yakin dengan jalan yang akan dijalani. Ketidakyakinan bahkan seringkali menyebabkan pasang surut keinginan dan upaya untuk mendirikan bisnis secara nyata.

Agar pebisnis tidak gagal dalam mendirikan usaha, berbagai hal perlu diperhatikan. Diantaranya adalah mempelajari kesalahan-kesalahan yang sebaiknya dihindari untuk mencapai pendirian usaha. Beberapa kesalahan yang bisa dengan pasti menggagalkan pendirian usaha baru, dipaparkan dalam sebuah konsultasi yang dipandu oleh Konsultan Bisnis Mario Teguh pada blog-nya.

Menurut Mario dalam konsultasi tersebut, kesalahan pertama yang pasti bisa menggagalkan upaya pendirian usaha/bisnis adalah memilih ide bisnis yang salah. Mario mengakui tidak ada ide bisnis yang salah. Namun yang kemudian menjadi sebuah kesalahan adalah ide bisnis tidak sesuai dengan pasar dan atau pribadi yang akan menjalankannya.

Selain itu, bisa juga disebabkan karena pebisnis tidak cukup pengetahuan mengenai bisnis yang akan dimulai. Menurutnya sekitar 90% dari kegagalan bisnis kewirausahaan disebabkan oleh kelemahan kepemimpinan dan pengelolaan usaha, yang bermuara pada tidak cukupnya pengetahuan. Hal itu yang kelihatannya menjebak banyak wirausahawan yang berbakat dan cerdas, karena mereka merasa sudah cukup tahu, dan mengabaikan perlunya menambah pengetahuan.

Hal lainnya mungkin juga disebabkan karena pebisnis tidak mempunyai rasa keberhasilan yang objektif. Dikatakan, orang yang jatuh cinta terlalu dalam dengan idenya sendiri, cenderung untuk menjadikan anggapan dan harapan sebagai realitas. Dan itu yang menjadikannya luput menaksir ukuran pasar yang akan dimasukinya, salah memperkirakan tingkat permintaan, dan mengaburkan definisi dari publik yang akan membeli darinya.

Kesalahan berikut yang bisa menyebabkan kgagalan mendirikan usaha adalah tidak cukup menjual. Di mana dengan adanya kesibukan membangun keberadaan dan bentuk usahanya, seorang wirausahawan bisa terlupakan keharusan untuk menjual. Dicontohkan, seperti seekor burung onta yang membenamkan kepalanya ke tanah, saat ketakutan; tidak sedikit wirausahawan menggantikan kewajiban untuk menjual dengan kesibukankesibukan yang sebetulnya bisa dilakukan oleh orang lain.

Masalah lainnya yang juga bisa menggagalkan pendirian usaha berhubungan dengan materi. Dua hal termasuk didalamnya adalah tidak cukup modal kerja dan tidak cukup uang untuk bernafas usaha.

Sikap yang Benar untuk Memulai Bisnis Sendiri

Oleh : Wuryanano

Bukan suatu hal mudah untuk memulai bisnis sendiri, tetapi sebaliknya, juga bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Memulai bisnis pribadi merupakan hal yang menakutkan, dan sekaligus menarik. Mengapa? Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan Resiko besar, sedangkan di sisi lain, kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti. Oleh karena itu, sangat masuk akal jika Anda menjadi ingin tahu, apa saja sebenarnya, yang terlibat dengan diri Anda pada saat memulai berbisnis, dan apa saja yang bisa membuat langkah bisnis Anda ini bisa sukses.

Berikut ini ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:

1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Di sini Anda tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang benar bukan? So, Business is Learning by Doing, isn't it?

2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar itu.

3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini? Apa yang Anda kehendaki dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Di manakah Anda berada 5 tahun, 10 tahun mendatang? Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut?

4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan? Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya? Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian investasi sudah bisa seperti yang diharapkan? Jika ternyata muncul perasaan tidak senang, tidak "mood", maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik dan sukses.

5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau "passion" pribadi untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalam hidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses.

6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika Anda ikut program "on the job training" atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang sekiranya Anda inginkan. Seperti di Komunitas TDA ini, ada program "Apprentice"...ini bisa juga dimanfaatkan.

7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja "omongan ngawur" tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja "anjuran ngawur" itu, maka Anda akan benar-benar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan.

8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru itu karena ingin cepat menjadi kaya raya? Apakah Anda ingin cepat menjadi milyarder? Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan...setelah Anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara.

9. Punyai "inner vision", yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak.

10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide, punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain, bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.

10 Tips Memulai Bisnis yang Sukses


Berikut ini 10 langkah yang bisa memandu pebisnis menyusun bisnis dam membuatnya sukses.

1. Kerjakan apa yang Anda sukai. Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting bahwa Anda sangat menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan nasehat keuangan.

2. Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja. Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.

3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian. Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya). Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan mendengat secara simpatik hingga hal penting tarakhir memulai bisnis tidak ternilai harganya.

4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan. Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda. Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat.

5. Tulis perencanaan bisnis. Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang mwmulai bisnis yang tidak akan sukses.

6. Lakukan riset. Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi itu barulah awalnya. Anda untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide yang bagus.

7. Dapatkan bantuan profesional. Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan, hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan munkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri pekerjaan dimana Anda tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya.

8. Dapatkan uang. Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa pembuktian track records.

9. Jadi lah profesional semenjak memulai. Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua pelrengkapan seperti kartu bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan orang secara profesional, cara yang sopan.

10. Jalankan hukum dan keluarkan pajak dengan benar pada kali pertama. Hal tersebut lebih sulit dan lebih mahal dibandingkan mengerjakannya setelah itu. Apakah bisnis anda butuh teregistrasi? Akankah Anda harus memiliki asuransi untuk karyawan atau deal dengan pajak gaji? Akan bagaimana bentuk bisnis yang Anda pilih mempengaruhi situasi pajak pendapatan Anda? Pelajari kewajiban pajak dan hukum sebelum Anda memulai bisnis dan mengoperasikannya.

Memahami 9 Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik

Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.

2. Membuat visi dan misi bisnis

Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.

3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses

Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.

Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.

5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.

Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.

6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.

Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.

7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?

Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.

8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan

Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.

9. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.

The Best Preparation

oleh : Tanadi Santoso

Mitra bisnis, business wisdom hari ini akan mencoba menggambarkan bahwa dalam bisnis, persiapan yang berlebihan itu kadang justru tidaklah bagus. Namun kenyataannnya, dalam berbisnis, seseorang sering mempersiapkan segala sesuatunya secara berlebihan.

Ada sebuah cerita menarik dari pengalaman saya sendiri. Dulu saya ingin sekali menulis sebuah puisi atau cacatan kecil. Waktu itu saya masih kecil dan saya ingat betul bahwa saya menganggap hal itu adalah sesuatu yang hebat. Sesuatu yang harus saya persiapkan secara matang.

Saya ingin mempunyai kamar sendiri, meja yang ada lampunya supaya lebih enak menulisnya. Lalu saya pergi ke toko buku untuk membeli buku yang paling bagus, kertasnya mulus, beli pulpen yang tepat untuk menulis. Saya akan mempersiapan semuanya dengan baik. Saya akan membaca banyak buku tentang puisi. Sehingga pada saat hari pertama, saya bisa menulis puisi dengan baik.

Kalau Anda lihat, proses tersebut adalah umum di mana-mana. Biasanya setelah tiga bulan, Anda belum juga mulai menulis. Pada saat mulai menulis, Anda akan berpikir, "Ah, sayang kalau tulisan saya jelek. Saya perlu latihan dulu. Kata pembuka apa yang terbaik yang pertama."

Maka semua itu membuat pikiran Anda terpecah-pecah untuk mempersiapkan diri mulai menulis. Saran yang bagus adalah, kalau Anda mau menulis, ambil saja kertas, pulpen dan tulislah sesuatu. Kedengarannya kok mudah sekali. Tapi memang hidup ini kadang semudah itu.

Kalau kita melakukan persiapan yang berlebihan, maka kita akan menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak penting yang sebetulnya diluar dari apa yang sedang kita kerjakan.

Dalam berbisnis, seseorang sering mempersiapkan segala sesuatunya secara berlebihan. Hitung rugi, research, survey kemana-mana, tanya soal pajak, software, pembukuan atau pun melakukan ini dan itu. Semua persiapan begitu matang sehingga perhatian Anda terpecah pada hal-hal yang tidak essential. Akhirnya Anda terlalu capek untuk memulai berbisnis yang sebenarnya.

Saran saya kepada siapa saja yang mau mulai menulis, baik manual maupun secara digital pada komputer, mereka yang mau melukis atau menggambar, atau mereka yang mau memulai berbisnis. Semua itu sama saja, just do it atau langsung saja Anda lakukan. Tentu saja dengan sejumlah risiko yang sudah dibatasi, tahu sedikit banyak tentang bisnis tersebut, dan bukan berarti Anda secara total 100 persen langsung nyemplung dalam dunia bisnis. Intinya, sebuah persiapan yang berlebihan, sering membuat kita kehabisan tenaga sebelum memulai yang paling esensi.

Mitra bisnis, kalau Anda ingin melakukan perjalanan jauh atau melakukan bisnis kecil, atau melakukan hal yang baru, kalau itu tidak terlalu berisiko dan tidak terlalu susah untuk dilakukan. Lakukan saja atau just do it. Tidak harus mempersiapkannya terlalu hebat, karena energi Anda akan habis hanya untuk itu. Pada akhirnya energi Anda tidak digunakan untuk hal yang penting itu.

* entrepreneur, pengisi business wisdom di salah satu radio bisnis, pada blog-nya: www.tanadisantoso.com

Dahului Bisnis dengan Studi Kelayakan

Tak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan daya intuisi untuk memulai sebuah bisnis. Lebih dari itu seorang calon pebisnis kini kian dituntut untuk melakukan studi kelayakan pada bisnis yang ingin dijalankan. Bukan hanya sekedar untuk kepentingan menilai kelayakan usaha yang akan dibangun, studi kelayakan saat ini sudah menjadi keharusan bagi calon pebisnis untuk kepentingan memulai bisnis.

Seperti diuraikan oleh Ahmad Subagyo, seorang bankir dan penulis buku studi kelayakan usaha, “Awalnya studi kelayakan (SK) diperlukan hanya untuk menilai kelayakan usaha skala menengah dan besar, namun dekade ini studi kelayakan juga menjadi pra syarat kelengkapan kredit calon debitur baik usaha besar, menengah maupun kecil. Selain itu calon investor dalam menilai kelayakan bisnis yang akan didanainya selalu mensyaratkan adanya SK demikian juga pemerintah dalam pemberian ijin operasional juga mensyaratkan laporan SK,” urainya.

Lantas bagian apa saja yang harus diperhatikan calon pebisnis dalam membuat suatu SK? Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa tidak ada cara yang baku dalam metode penyusunan studi kelayakan. Namun pada umumnya SK terdiri dari beberapa aspek, minimal terdiri dari (1) aspek pasar dan pemasaran, (2) aspek teknis produksi dan teknologis, (3) aspek manajemen, (4) aspek legal dan perijinan, dan (5) aspek keuangan. Sementara tingkat kerumitan, kedalaman, dan kompleksitas studi kelayakan tergantung dari obyek kajian studi itu sendiri.

Pada aspek pasar dan pemasaran calon pebisnis perlu meninjau beberapa hal penting. Tinjauan mengenai latar belakang bisa menjelaskan mengenai kronologis produk dan alasan mengapa objek tersebut dipilih, serta kondisi pasar atas produk secara umum. Berikutnya adalah masalah permintaan yang berisi tentang data jumlah permintaan terhadap produk berdasarkan data primer hasil survey, riset pasar, maupun data sekunder yang diperoleh dari sumber lain, misalnya data BPS, Lembaga Riset Nasional, dan laporan publikasi. Setelah mendapatkan data permintaan, selanjutnya dari data tersebut di proyeksikan ke depan (proyeksi permintaan), bagaimana kecenderungan permintaannya, ada kenaikan atau sebaliknya. Sementara pada bagian penawaran menjelaskan tentang jumlah produk sejenis yang ditawarkan oleh perusahaan lain, atau jumlah produk sejenis yang ada di pasaran, volume produksi perusahaan – perusahaan sejenis, sumber data lainnya yang dapat dimanfaatkan adalah data dari pengguna produk sejenis.

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya yaitu permintaan dan penawaran , maka dapat dilakukan analisis peluang yaitu selisih antara demand dan supply. Perlu juga mendefinisikan produk yang menjelaskan tentang kualitas, spesifikasi, kemasan, bentuk fisik, material yang digunakan, dan nama produk (brand), disamping harga yang menjelaskan tentang metode penetapan harga yang digunakan, dan berapa harga yang ditetapkan untuk produk yang akan dilaunching.

Tak kalah penting di bagian pasar dan pemasaran ini yang dilihat adalah jalur distribusi ke konsumen. Dalam hal promosi, ditentukan media apa yang akan digunakan untuk mempromosikan produk, berapa biayanya dan dalam waktu berapa lama. Selain juga strategi pemasaran yang digunakan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil oleh calon pebisnis berdasarkan data-data sebelumnya. Calon pebisnis juga perlu menentukan posisi yang tepat, apa saja kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini, dan peluang serta ancaman apa yang akan dihadapi oleh perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT. Menentukan langkah dan strategi yang tepat atau keputusan strategi, sehingga produk dan perusahaan akan berhasil dalam persaingan. Dari penulusuran-penulusuran tersebut barulah calon pebisnis bisa melakukan penilaian kelayakan, apakah objek studi berdasarkan aspek pasar dan pemasaran ini dapat dinilai layak atau tidak.

Pada bagian berikut, yaitu aspek teknis dan produksi, Ahmad menjabarkan seleksi produk, deskripsi produk, mesin dan teknologi yang akan digunakan, lokasi usaha, proses produksi, lay out fasilitas mesin dan pabrik, serta luas dan kapasitas produksi.

Sedangkan pada bidang manajemen dan sumberdaya manusia calon pebisnis diajak mempersiapkan struktur organisasi, analisis dan deskripsi pekerjaan, rekrutmen dan seleksi, sistem kompensasi, program pengembangan karyawan, dan sistem informasi manajemen.

Beberapa masalah yang harus diperhatikan dalam aspek hukum dan legalitas diantaranya badan hukum, dan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta jenis-jenis ijin yang diperlukan.

Pada aspek keuangan dan ekonomi, bisa dilihat masalah seperti modal kerja, modal investasi, proyeksi laporan keuangan, penilaian investasi, yang kemudian bisa membuat analisa denganrasio keuangan dalam bentuk tingkat likuiditas atau rasio profitabilitas misalnya.

Agar studi bisa memberikan hasil yang maksimal, sebaiknya data serta sumber informasi yang digunakan valid, dan up to date. (SH)

Prosedur Investasi Di Bidang Perkebunan



Dari deptan

I. Jenis, Luas Maksimum dan Pola Pengembangan Usaha
  1. Jenis usaha perkebunan terdiri atas Usaha Budidaya Perkebunan dan Usaha Industri Perkebunan.
  2. Usaha Budidaya perkebunan terdiri atas: usaha budidaya tanaman skala besar yang harus diusahakan oleh perusahaan perkebunan dan usaha budidaya tenaman skala kecil yang dapat dilakukan oleh petani pekebun.
  3. Usaha industri perkebunan meliputi :
    • Usaha gula pasir dari tebu
    • Industri ekstraksi kelapa sawit
    • Industri teh hitam dan teh hijau
    • Industri lateks
    • Industri pengupasan dan pengeringan kopi
    • Industri pengupasan dan pengeringan kakao
    • Industri pengupasan dan pengeringan lada
    • Industri pengupasan kapas dan Industri perkebunan lainnya yang bertujuan memperpanjang daya simpan
    • Usaha budidaya perkebunan yang luas lahannya 25 ha atau lebih wajib memiliki IUP
    • Usaha budidaya perkebunan yang luas lahannya kurang dari 25 ha wajib dilakukan pendaftaran oleh pemberi izin
    • Usaha industri perkebunan dilakukan oleh perusahaan perkebunan yang memiliki izin usaha industri perkebunan
    • Usaha industri perkebunan yang dilakukan petani pekebun harus didaftar oleh pemberi izin.
  4. Izin Usaha Perkebunan (IUP) diberikan oleh:
    • Gubernur, apabila lokasi lahan usaha perkebunan berada pada lintas wilayah daerah Kabupaten dan atau Kota;
    • Bupati atau Walikota, apabila lokasi lahan usaha perkebunan berada diwilayah daerah Kabupaten atau Kota.
  5. Izin Usaha Perkebunan berlaku selama perusahaan masih melakukan pengelolaan perkebunan secara komersial yang sesuai standar teknis dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memenuhi seluruh kewajiban yang telah ditetapkan.
  6. Luas usaha lahan budidaya perkebunan untuk satu perusahaan atau grup perusahaan ditetapkan sebagai berikut :
    • Luas maksimum lahan usaha perkebunan adalah 20.000 ha dalam suatu provinsi atau 100.000 ha untuk seluruh Indonesia, kecuali usaha perkebunan tebu;
    • Luas maksimum lahan usaha perkebunan tebu adalah 60.000 ha dalam satu provinsi atau 150.000 ha untuk seluruh Indonesia.
    • Luas maksimum untuk usaha budidaya perkebunan, tidak berlaku bagi :
      1. Perusahaan perkebunan yang pemegang saham mayoritasnya koperasi usaha perkebunan;
      2. Perusahaan perkebunan yang sebagian atau seluruh saham dimiliki oleh negara baik pemerintah maupun Provinsi, Kabupaten atau Kota.
  7. Setiap pengembangan usaha perkebunan harus mengikut sertakan masyarakat petani pekebun.
  8. Pengembangan usaha perkebunan dapat dilakukan dalam perbagai pola, antara lain :
    • Pola Koperasi Usaha Perkebunan, yaitu pola pengembangan perkebunan yang modal usahanya 100% dimiliki oleh koperasi usaha perkebunan;
    • Pola Patungan Koperasi Dengan Investor, yaitu pola pengembangan yang sahamnya 65% dimiliki koperasi dan 35% dimiliki oleh investor/perusahaan;
    • Pola Patungan Investor Koperasi, yaitu pola pengembangan yang sahamnya 80% sahamnya dimiliki investor/perusahaan dan minimal 20% dimiliki koperasi yang ditingkatkan secara bertahap;
    • Pola BOT (Build, Operate and Transfer), yaitu pola pengembangan dimana pembangunan dan pengoperasian dilakukan oleh investor/perusahaan yang kemudian pada waktu tertentu seluruhnya dialihkan pada koperasi;
    • Pola BTN (Bank Tabungan Negara), yaitu pola pengembangan dimana investor/perusahaan membangun kebun dan atau pabrik pengolahan hasil perkebunan yang kemudian akan dialihkan kepada peminat/pemilik yang tergabung dalam koperasi;
    • Pola-pola pengembangan lainnya yang saling menguntungkan, memperkuat, membutuhkan antara petani pekebun dengan perusahaan perkebunan;
    • Pola pengembangan dapat dilaksanakan dengan cara kombinasi dan disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
II. Syarat-syarat Perizinan Usaha Perkebunan

Usaha perkebunan dapat dilakukan oleh perorangan warga negara Indonesia atau badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia meliputi Koperasi, Perseroaan Terbatas (PT), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Untuk memperoleh izin usaha perkebunan, perusahaan perkebunan wajib memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  1. Akte pendirian atau perubahannya yang terakhir,
  2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
  3. Surat Keterangan Domisili,
  4. Rencana kerja usaha perkebunan,
  5. Rekomendasi lokasi dari instansi pertanahan,
  6. Pertimbangan teknis ketersediaan lahan dari instansi kehutanan sepanjang kawasan hutan,
  7. Rekomendasi teknis kesesuaian lahan dari Kepala Dinas yang membidangi usaha perkebunan Provinsi, Kabupaten atau Kota setempat yang didasarkan pada perencanaan makro, perwilayahan komoditi dan RUTR,
  8. Pernyataan penguasaan lahan perusahaan atau grup bahwa usaha perkebunannya belum melampaui batas maksimum,
  9. Pernyataan mengenai pola pengembangan yang dipilih dan dibuat dalam akte notaris,
  10. Peta calon lokasi dengan skala 1: 100.000,
  11. Surat persetujuan dokumen AMDAL dari komisi AMDAL daerah.
Pembangunan pabrik pengolahan hasil perkebunan wajib dilakukan secara terpadu dengan jaminan pasokan bahan baku dari kebun sendiri. Apabila pasokan bahan baku dari kebun sendiri tidak mencukupi dapat dipenuhi dari sumber lain melalui perusahaan patungan dengan menempuh salah satu pola pengembangan yang ditetapkan. Pembangunan pabrik pengolahan hasil perkebunan disesuaikan dengan perkembangan penanaman dan produksi kebun.


III. Tata cara perizinan usaha Perkebunan

Permohonan izin usaha hortikultura (IUH) diajukan kepada :

  1. Gubernur, apabila lokasi lahan usaha perkebunannya berada pada lintas Kabupaten dan atau Kota dengan tembusan kepada Menteri Pertanian cq. Pusat Perizinan dan Investasi
  2. Bupati atau Walikota, apabila lahan usaha perkebunannya berada di wilayah daerah kabupaten atau kota dengan tembusan kepada Menteri Pertanian cq. Pusat Perizinan dan Investasi
  3. Untuk memperoleh persetujuan permohonan dilengkapi dengan :
    1. Foto copy izin usaha perkebunan dan atau hak guna usaha (HGU);
    2. Akte pendirian perusahaan dan perubahan yang terakhir;
    3. Rencana kerja (proposal) yang berisi tentang alasan dilakukannya perubahan jenis tanaman serta rencana pengembangan tanaman pengganti;
    4. Surat dukungan perubahan jenis tanaman dari lembaga penelitian yang terkait
  4. Perusahaan perkebunan yang telah memilik izin usaha perkebunan yang akan mengadakan perluasan kapasitas pabrik, terlebih dahulu wajib memperoleh izin peningkatan kapasitas pabrik dari pemberi izin
  5. Untuk memperoleh izin penambahan kapasitas pabrik permohonan dilengkapi dengan :
    • Foto copy izin usaha perkebunan dan atau hak guna usaha (HGU);
    • Akte pendirian perusahaan dan perubahan yang terakhir;
    • Rencana kerja (proposal) yang berisi tentang alasan dilakukannya peningkatan kapasitas pabrik, pasokan bahan baku serta rencana kegiatan peningkatan kapasitas;
    • Surat rekomendasi perluasan kapasitas pabrik dari Kepala Dinas yang membidangi perkebunan.
IV. Alur Proses Penanaman Modal Dalam Rangka PMDN

Proses penanaman modal dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah sebagai berikut :

  1. Mengajukan surat pemohonan rekomendasi tehnis kepada Menteri Pertanian c.q Pusat Perizinn dan Investasi.
  2. Mengajukan permohonan penanaman modal ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dengan mengisi form I/PMDN.
  3. Mengajukan surat permohonan pendirian perusahaan kepada Menteri Hukum dan HAM.
  4. Mengajukan permohonan Nomor Pendaftaran Wajib Pajak (NPWP) kepada Ditjen Pajak, Departemen Keuangan.
  5. Mengajukan surat permohonan persetujuan dokumen AMDAL/UKL/UPL.
  6. Mengajukan surat permohonan kepada Gubernur/Bupati untuk memperoleh:
    • Izin lokasi
    • IUP
    • IUT
    • Izin mendirikan bangunan (IMB)
    • Izin UU gangguan/HO
    • Hak guna bangunan (HGB)
    • Sertifikat tanah
Bagan alur pengajuan penanaman modal dalam rangka PMDN sebagaimana terlihat pada gambar berikut:



Monday, January 5, 2009

Ampas Tebu

Peningkatan Nilai Ekonomi Ampas Tebu

Tebu merupakan salah satu jenis tanaman yang hanya dapat ditanam di daerah yang memiliki iklim tropis. Di Indonesia, perkebunan tebu menempati luas areal + 232 ribu hektar, yang tersebar di Medan, Lampung, Semarang, Solo, dan Makassar. Dari seluruh perkebunan tebu yang ada di Indonesia, 50% di antaranya adalah perkebunan rakyat, 30% perkebunan swasta, dan hanya 20% perkebunan negara1. Pada tahun 2002 produksi tebu Indonesia mencapai +2 juta ton (Gambar 1).

Tebu-tebu dari perkebunan diolah menjadi gula di pabrik-pabrik gula. Dalam proses produksi di pabrik gula, ampas tebu dihasilkan sebesar 90% dari setiap tebu yang diproses, gula yang termanfaatkan hanya 5%, sisanya berupa tetes tebu (molase) dan air.

Selama ini pemanfaatan ampas tebu (sugar cane bagasse) yang dihasilkan masih terbatas untuk makanan ternak; bahan baku pembuatan pupuk, pulp, particle board; dan untuk bahan bakar boiler di pabrik gula 3, 4. Di samping terbatas, nilai ekonomi yang diperoleh juga belum tinggi. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan proses teknologi sehingga terjadi diversifikasi pemanfaatan limbah pertanian yang ada.

Baca lebih lanjut..


PT Gunung Madu Plantations

Selayang Pandang

PT Gunung Madu Plantations berdiri tahun 1975. Perusahaan berstatus PMA, bergerak di bidang perkebunan tebu dan pabrik gula.

Lokasinya terletak di Gunung Batin, Lampung Tengah, sekitar 90 km arah utara kota Bandar Lampung. Total areal yang dikelola 35.000 ha dengan luas kebun 24.500 ha. Sisanya merupakan jalan, bangunan pabrik, perkantoran, pemukiman, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sungai-sungai, rawa, dan kawasan konservasi.

Produksi utama PT GMP berupa gula pasir, rata-rata 170.000 ton/tahun. Sedangkan hasil sampingan berupa molasses rata-rata 75.000 ton/tahun.

Perkebunan tebu dan pabrik gula merupakan kegiatan yang ramah lingkungan. Hasil samping dan limbahnya mempunyai nilai ekonomis. Limbah pertanian yang berupa sisa-sisa tanaman (pucuk, daun) dikembalikan ke tanah sebagai mulsa. Limbah pabrik berupa ampas tebu (bagasse) digunakan untuk bahan bakar ketel pembangkit tenaga listrik dan bahan pupuk kompos. Sementara blotong (filter cake) juga dikembalikan ke kebun sebagai pupuk organik.

GMP memiliki kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seluas 10 ha untuk memproses limbah cair. Air yang telah bersih dimanfaatkan lagi untuk irigasi tanaman di kebun. Kolam IPAL selama ini juga dimanfaatkan warga untuk rekreasi dan memancing. IPAL GMP sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai IPAL terbaik di Lampung Tengah maupun tingkat Provinsi Lampung.

Bagi masyarakat desa sekitar, keberadaan PT GMP sangat membantu. Selain menyediakan lapangan kerja, PT GMP juga sudah banyak membantu pembangunan fasilitas umum desa, seperti balai desa, kantor Dewan Perwakilan Kampung, masjid, pengerasan jalan, gorong-gorong, dan sebagainya.

Setiap kemarau, PT GMP memberi bantuan air bersih secara cuma-cuma kepada warga desa sekitar. Bukan hanya itu PT GMP pun sejak tahun 2004 mejadi pusat pelatihan bagi peningkatan mutu guru di Kabupaten Lampung Tengah.

Kemitraan Tebu

SUATU saat nanti, truk-truk dari delapan penjuru angin akan membawa tebu petani peserta kemitraan ke Gunung Madu. Petani enjoy, Gunung Madu untung, perekonomian masyarakat sekitar juga menggeliat. Masyarakat benar-benar merasa ikut memiliki PT Gunung Madu Plantations karena sudah ikut merasakan manisnya gula.

Itulah impian yang sering diucapkan Ir.H. Gunamarwan saat menjabat Ketua Tim Kemitraan Tebu Rakyat PT GMP (yang kini dikelola Koperasi Gunung Madu dan PT Bumi Madu Mandiri).

Meski kini tidak menjabat lagi sebagai ketua tim, tetapi impian itu masih sering dilontarkan Pak Guna. Namanya impian (atau harapan) pasti ideal. Tetapi ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Apalagi kalau disertai dengan kerja keras dan niat yang tulus.

Kondisi saat ini pun cukup mendukung, karena adanya program akselerasi produksi tebu untuk mencapai swasembada gula. Untuk mendukung program pemerintah yang sudah menjadi komitmen bersama kalangan pabrik gula di Indonesia (setiap tahun dievaluasi), tak ada pilihan lain bagi Gunung Madu kecuali mengembangkan program kemitraan.

Untuk meningkatkan produksi gula dengan menambah luas areal (ekstensifikasi) di Lampung tentulah bukan hal mudah. Sementara mengandalkan intensifikasi pada lahan yang sudah ada, juga tidak akan menambah produksi secara signifikan. Karena itu, melibatkan masyarakat menjadi petani tebu merupakan pilihan yang tepat.

Bak gayung bersambaut, masyarakat dan pemerintah pun mendukung. Setelah Pemda Lampung Tengah, kini giliran Pemda Tulangbawang yang ”jatuh cinta” dengan kemitraan tebu. Sebagai realisasinya, Pemkab Tulangbawang melalui Bupati Abdurrahman Sarbini menjalin kerjasama kemitraan tebu dengan PT GMP, yang dituangkan dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU).

Penandatanganan MoU oleh Bupati Tulangbawang Abdurrahman Sarbini dan General Manager PT GMP H.M. Jimmy Mahshun disaksikan kurang lebih 800 petani dan para pejabat setempat. Acara ini berlangsung di Gedung Musyawarah Mufakat, 23 Mei lalu.

Penandatanganan MoU tersebut disaksikan pimpinan DPRD, Sekkab Tulangbawang, Kadep SBF PT GMP Ir. H. Gunamarwan. Hadir pula pada acara itu Manager PT Bumi Madu Mandiri Ir.H. Afif Manaf, Waka Satpam Prayitno, dan PR Officer PT GMP Ir. Hapris Jawodo. Kapolres Tulangbawang AKBP Suyono, Komandan Lanud Astra Ksetra Letkol (Pom) Sentot Adhi Kurnianto.

Kerjasama Pemkab Tulangbawang dan PT Gunung Madu Plantations tersebut merupakan langkah maju program kemitraan perusahaan perkebunan tebu dan pabrik gula tertua di Lampung itu. Lahan yang disiapkan Bupati Abdurrahman Sarbini untuk kerjasama kemitraan ini seluas 2.000 hektar

Bupati Abdurrahman Sarbini mengatakan kerja sama ini demi mensejahterakan masyarakat. “Dengan adanya pola kemitraan ini, kita harapkan dapat meningkatkan pendapatan petani di bidang perkebunan,”  katanya.

Kerja sama dengan PT Gunung Madu Pelantations ini, kata Mance – sapaan akrab Pak Bupati – bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sector perkebunan. “Selama ini petani bergantung dari hasil panen ubikayu (singkong). Padahal, harga singkong selalu dikendalikan pengusaha pabrik,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Ir. Husni Thamrin menerangakan, lahan yang digunakan untuk kemitraan tebu ini pada tahap awal seluas dua ribu hektar. Antara lain terdapat di Kecamatan Tulangbawang Tengah dan Tulangbawang Udik.

Pihaknya sangat mendukung program ini. Dengan sistem kemitraan tebu ini penghasilan petani akan bertambah 100 sampai 200 persen. Ia memperkirakan pendapatan yang diperoleh petani bisa mencapai Rp6-7 juta per hektare dalam satu tahun.

Sementara itu, di sela-sela penandatanganan MoU juga digelar penyuluhan massal yang dihadiri sekitar 800-an orang petani. Materi yang disampaikan antara lain program revitalisasi perkebunan dan pola kemitraan. Selanjutnya, pemasaran karet dan mutu bahan olahan karet (bokar) serta pupuk bersubsidi.

Dalam penyuluhan tersebut,  Manager PT Bumi Madu Mandiri Ir.H. Afif Manaf menjelaskan kemitraan yang akan dikembangkan di Tulangbawang adalah sistem kemitraan mandiri, karena arealnya terpisah dengan Gunung Madu (sedangkan yang melekat sistem Kerja Sama Operasional/KSO, yang dikelola oleh Koperasi Gunung Madu).

Dalam kerja sama ini, petani diberi kesempatan untuk mengelola sendiri kebunnya. Tetapi untuk aspek permodalan, bibit, dan saprodi, disediakan oleh Gunung Madu. Syaratnya, jarak areal yang diajukan masyarakat dengan pabrik Gunung Madu tidak lebih dari 50 km dan lahannya cocok untuk ditanami tebu.

Makin Diminati

Kemitraan tebu memang makin diminati. Ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah petani pemilik lahan yang mendaftar ikut kemitraan ke PT Gunung Madu Plantations.

Musim tanam tahun 2005 luas lahan kemitraan yang dikelola PT BMM sekitar 651,11 hektar, sedangkan padamusim tanam 2006 bertambah menjadi 791,08 hektar.

Areal kemitraan tersebut tersebar di Kampung Gunungbatin Udik 144,39 hektar, Menggala (235,01 ha), Gunungbatin Udik areal 54 (30,35 ha), Kampung Karta (58,06 ha), Tanjungratu (43,75 ha), Bandar Putih (57,08 ha), Kota Napal (88,78 ha), dan Kota Negara (133,66 ha).

Petani yang kini menggandrungi tebu selain Pak Raden dari Kampung Karta, Tulangbawang, ada Pak Raden lain yang berasal dari Kampung Gunungbatin Udik, Lampung Tengah. Pak Raden yang satu ini malah sudah lebih dulu ikut kemitraan di PT GMP. Pada musim tebang dan giling tahun 2006 lelaki yang bertubuh kecil ini sudah menikmati hasil panennya.

 “Alhamdulillah, menjelang lebaran tahun lalu, saya mendapat uang Rp2 juta sebagai pembayaran awal hasil panen tebu,” kata Pak Raden dari Gunungbatin Udik.

Ayah dari 17 anak itu mengaku memiliki lahan 2 hektar yang diikutkan program kemitraan pola KSO (kerjasama operasional). “Setelah saya hitung-hitung hasilnya jauh lebih besar disbanding menanam singkong,” ujar lelaki berusia 80 tahun itu.

Pengakuan serupa diungkapkan Tarmizi gelar Pangeran Raja Tinga, warga Dusun Gunugnsari, Kampung Gunungbatin Udik. Ia memiliki lahan seluas 5 hektar bekas kebun singkong, sejak tahun 2005 diikutkan kemitraan pola KSO.

Ia tertarik ikut kemitraan setelah menyaksikan keberhasilan rekan-rekannya yang lebih dulu ikut kemitraan.. Dia melihat sendiri hasilnya yang jauh lebih menguntungkan ketimbang menanam singkong.

 “Saya lihat sendiri teman-teman yang ikut kemitraan tebu di PT GMP bisa mengantongi keuntungan Rp4 juta – Rp5 juta per hektar per tahun. Sedangkan hasil dari singkong paling tinggi Rp3 juta per hektar per tahun,” kata Tarmizi gelar Pangeran Raja Tiga.

Selain Pak Raden dan Tarmizi masih banyak petani pemilik lahan yang kini bersiap-siap ikut kemitraan di PT Gunung Madu Plantations. “Keuntungannya sangat jelas dan hasilnya bersih,” ungkap Tarmizi.(amd)

Juragan Tebu

Mulanya hanya iseng-iseng, lalu jatuh cinta. Begitulah pengalaman Basaradin berkenalan dengan tanaman tebu. Ketika masih menjadi juragan singkong, ia sekaligus pemilik armada angkutan truk yang sering dikontrak PT PSMI, PG Bunga Mayang, dan PT Sweet Indo Lampung untuk mengangkut tebu.

Saat itu ia sama sekali tidak tertarik untuk ikut membudidaya tanaman yang mengandung gula itu. Kini Ia menjadi boss tebu di Tulangbawang.

Namun, karena penasaran melihat perusahaan-perusahaan dari luar Lampung menanam investasi di bidang perkebunan tebu, lelaki yang sehari-hari disapa Pak Raden itu, diam-diam “mencuri” beberapa batang bibit tebu. Pak Raden menanam bibit tebu itu di kebunnya. Tanaman itu pun tumbuh subur.

Ketika tebu itu sudah mencapai usia panen, Pak Raden menebangnya seperti yang dilakukan di perusahaan-perusahaan perkebunan tebu yang ada di Lampung Tengah dan Tulangbawang. Saat itu dia tidak menebang untuk produksi, melainkan hanya ditimbang bobotnya per batang.

 “Saya hanya menanam sedikit hanya untuk ujicoba,” kata Pak Raden ketika ditemui Tawon di kebun tebunya di Kampung Karta, Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang.

Uji coba menanam tebu itu dilakoninya sejak tahun 1996. Untuk itu lelaki berpostur tinggi langsing itu menyediakan lahan seluas kurang lebih seperempat hektar. Tata cara bertanam tebu yang diterapkan di beberapa perkebunan tebu di Lampung dia tiru. Begitu pula jadwal tanam dan tebang Pak Raden mengikuti jadwal di perusahaan-perusahaan di sekelilingnya.

Tetapi, ketika itu Pak Raden tidak membawa hasil panen tebunya ke pabrik gula, melainkan langsung ia buang dan sebagian ia jadikan bibit. “Kebun saya bongkar pasang setiap tahun,” katanya kepada Tawon.

Ketika ditanya alasannya, mantan juragan ubi kayu itu mengaku belum puas dengan hasil yang didapat dari tanamannya. Bobot per batang tebunya sangat rendah. Ia mencoba berbagai varietas dan bermacam pola tanam. Saking seringnya mencoba berbagai cara itu, ia hafal semua ragam menanam tebu di perusahaan-perusahaan perkebunan di Tulangbawang dan Way Kanan. Begitu pula dengan varietasnya.

Dari ujicoba yang dilakukannya bertahun-tahun itu, ia berhasil menemukan cara menanam tebu yang paling baik dan dengan produktivitas yang tinggi pada tahun 2005. Ia lalu mendaftarkan diri ikut kemitraan mandiri di PT Gunung Madu Plantations tahun 2006.

Dia menamakan teknik tanamnya itu dengan sebutan “bentuk kotak”.  Dalam satu kotak itu tebu yang tumbuh akan membentuk rumpun yang jumlah batangnya mencapai 40 batang lebih.

Selain itu, dengan cara tanam Pak Raden ini, satu batang tebu bisa berbobot 3 kg-4 kg per batang dan jumlah ruasnya pun bisa mencapai 35.

Pak Raden sudah menghitung perkiraan hasil panen kebun tebunya paling rendah 150 ton per hektar. Jumlah ini jauh melampaui target produksi konvensional di PT Gunung Madu Plantations yang sekitar 80 ton perhektar. Dengan luas lahan 54,8 hektar Pak Raden optimis bisa mengantongi keuntungan Rp3 miliar pada panen tahun ini.

 “Saya yakin hasil tanam tebu saya bisa mencapai 250 ton perhektar. Kalau 150 ton perkehtar itu bisa sambil tidur saja,” katanya penuh keyakinan.

Diikuti Petani

Bertani tebu di Lampung, khususnya Kabupaten Tulangbawang belum begitu diminati masyarakat. Padahal, keuntungan berkebun tanaman berbatang manis ini cukup menggiurkan.

 “Kalau saja petani singkong di Tulangbawang beralih ke tanaman tebu, kehidupannya bakal lebih makmur,” ujar Basaradin.

Basaradin mulai bercocok tanam sejak tahun 2005. Sebelumnya, ia pun bertani singkong. Dan, ternyata hasil tebu lebih menguntungkan. Tanaman tebunya di kampong tersebut kini mencapai 54,8 hektar.

Karena keberhasilannya, sejumlah petani di Menggala pun mulai mengikuti jejaknya. Salah satunya Mahyuddin, yagn mulai tahun 2006 menyisihkan sebagian lahannya untuk ditanami tebu.

Saat ini, tebu milik Mahyuddin yang sudah berumur tujuh bulan mencapai 23,4 ha, sedangkan yagn sedang dalam proses penanaman mencapai 45 ha.

Menurut Mahyuddin, menanam tebu ternyata jauh lebih mudah dan menguntungkan. Sebab, dalam satu hektar bisa menghasilkan tebu 150-280 ton atau 20-22 ton gula. Harga gula di pasaran juga tidak pernah turun apalagi sudah dikontrak, sementara pajak langsung dibayar pabrik. Saat ini saja harga gula di pabrik mencapai Rp5.800/kg. “Sangat menguntungkan bagi petani jika mau bertaham tebu,” ujarnya.

Keberhasilan Basaradin bertani tebu harus diakui. Bahkan, hasil panen tebunya jauh melebihi produksi kebun tebu perusahaan. Namun, keberhasilan itu tidak datang begitu saja. Pola tanam dan bibit unggul merupakan prioritaqs yagn dipilih Basaradin.

Ada beberapa pola tanam dan beberapa varietas tebu yagn terus diuji coba untuk melihat bibit apa dan pola tanam bagaimana yang akan menghasilkan produksi tebu terbaik.

Dengan berbagai uji coba tiga varietas bibit tebu: F-5, GM-19, dan SS-57, serta tiga pola tanam – segi empat, lajur lurus dan memotong – kini hasilnya sudah bisa dibuktikan.

Produksi tebu yang sudah dipanen tahun lalu mencapai antara 150-280 ton/hectare yang menghasilkan 22 ton gula putih. Karena keberhasilannya, sejumlah perusahaan merasa penasaran dan sebagian melakukan survey ke lapangan seperti PTPN Surabaya sudah dua kali mengirim 30 karyawannya setiap kali melakuan penelitian di kebun tebu milik Basaradin.

Kemudian, kata Basaradin, PG Cinta Manis dari Palembang dan PT GMP juga sudah pernah melakuan penelitian di kebunnya. Sementara PT GPM (Gula Putih Mataram) sudah menelepon akan masuk dan melihat kebun Basaradin. “Bahkan ada, ada perusahaan tebu dari Gorontalo yang menelepon mau survey ke sini,” katanya.

Menurut dia, mulai tanam tahun 2005 sudah sekali panen dan hasilnya 280 ton tebu (22 ton gula putih) sudah dibuktikan, padahal perusahaan menargetkan 10 ton gula per hectare.

Petani sukses itu pun tak ragu-ragu menjelaskan kiat suksesnya. Dengan mobil Estrada merah, ia pun mengajak wartawan berkeliling melihat tanaman tebunya yang berumur 5-8 bulan.

Sesekali Basaradin berhenti sambil menunjuk tanaman tebu yang sudah mulai berumur yaitu antara 7-8 bulan, dan kemduian kembali melanjutkan perjalanan ke bagian kebun lainnya.(amd)

Agar Tebu Bisa “Senam”

Mobil Estrada merah berkabin dua itu merayap pelan menelusuri lorong-lorong kebun tebu. Sesekali berhenti di ujung lorong. Dari mobil itu keluar sosok lelaki tinggi berkulit sawo matang. Ia berjalan memasuki rimbunan rumpun tebu menemui seorang pekerja yang sedang memotong daun-daun kering dari batang tebu. Lelaki itu memberi petunjuk yang langsung diikuti si pekerja.

Dia adalah Basaradin, pemilik kebun tebu seluas 58,6 hektar di Kampung Karta, Kecamatan Tulangbawang Udik, Tulangbawang. Setiap hari Ia memeriksa langsung perkebunan yang ia kelola sendiri itu.

Basaradin, yang memiliki sapaan akrab Pak Raden, sejak tahun 2005 sudah bertekad menjadi petani tebu. Profesi sebagai juragan singkong di Kabupaten Tulangbawang ia tinggalkan. “Saya tidak mau tanggung-tanggung menekuni tebu,” katanya ketika ditemui Tawon di kebunnya suatu siang pertengahan Mei lalu.

Siang itu dia ditemani keponakannya Mahyuddin membawa Tawon dan Waka Satpam Prayitno berkeliling areal kebun tebu miliknya di Kampung Karta, Tulangbawang Udik. Dengan bersemangat Pak Raden menunjukkan tanaman tebu yang tumbuh subur di kebunnya.

Di kebun Pak Raden ini terdapat tiga varietas tebu unggul dari PT Gunung Madu Plantations, yakni GM-19, SS-57, dan F5. Tanaman tebu di sini tampak sangat terawat, daun kering tak terlihat menggelantung di batang. Dia mengupah pekerja khusus untuk mengkletek daun kering. “Saya borongkan Rp500 ribu per hektar,” katanya.

Tebu sudah menjadi pilihan bagi Basaradin. Ia sudah mantap untuk saat ini tidak akan membiarkan lahannya terlantar. Tiap jengkal lahan miliknya kini Ia ditanami tebu. Tebu sudah menjadi primadona bagi Pak Raden. Dia sudah membayangkan keuntungan yang bakal diraupnya di akhir tebang giling nanti.

Memiliki kebun tebu yang luas dan modal kuat tidak membuat Pak Raden berpangku tangan saja menunggu hasil panen. Setiap hari lelaki yang hanya lulusan sekolah dasar ini, memeriksa kebun tebunya. Tanah, batang tebu, dan daun kering ia teliti dengan seksama. Ia tidak segan menegur para pekerja jika ada yang salah mengkletek daun tebu yang kering. Tak jarang ia mengkletek sendiri daun tebu kering yang masih menggantung di batang.

Daun-daun tebu  kering yang sudah dikletek oleh Pak Raden dibiarkan menutupi tanah di lorong-lorong antara barisan rumpun tebu dengan barisan rumpun yang lain. “Daun kering ini nanti bakal jadi humus yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah,” katanya menjelaskan.

Dia menanam tebu juga diatur sedemikian rupa, ada jarak yang membuat tiap rumpun tebu lega bernafas dan leluasa mendapatkan siraman sinar matahari. “Dengan cara ini batang tebu saya jadi sehat. Tiap batang bisa bebas “bersenam” dan mendapat sinar matahari yang cukup,” katanya dengan nada seorang ahli pertanian.

Hal itu tidak berlebihan bagi Pak Raden. Selain menemukan teknik baru setelah melakukan riset beberapa tahun, Ia juga mendapat bimbingan dari Manager PT Bumi Madu Mandiri Ir.H. Afif Manaf. Dia juga punya seorang asisten sarjana pertanian. Sang asisten dengan setia mendampinginya setiap hari dan memberi beberapa saran.

Pak Raden bukan petani biasa. Ia mengontrol kebun tebunya sambil mengendarai mobil Mitsubishi Estrada double kabin, kendaraan mahal yang sedang tren bagi kalangan penjelajah. Hal seperti itu tergolong langka di Lampung.

Pak Raden bukan petani berdasi, tetapi petani sejati yang sukses. Dan, batang tebu akan membawanya bertambah sukses. Ia memperkirakan akhir tahun ini bakal mendapat uang Rp3 miliar dari hasil panen tebunya.

Dia mengakui tebu memberinya lompatan penghasilan yang tinggi. Pada panen tebu tahun 2006 ia merasakan nikmatnya uang tebu. Ini pertama kali dia menerima uang hasil panen tebu. Padahal pada waktu itu dia tidak berniat menggiling tebu tanamannya.

 “Itu adalah tanaman ujicoba saya tahun 2005. Bobotnya belum memuaskan walaupun sudah melebihi hasil tahun sebelumnya,” kata Pak Raden. Ia tidak bersedia menyebutkan berapa uang yang diperolehnya waktu itu. Yang jelas hasilnya jauh melebihi tanam  singkong.

Lelaki asli Lampung dari Kampung Karta, Tulangbawang Udik itu sudah puluhan tahun menekuni profesinya sebagai petani singkong sekaligus juragan singkong. Komoditas ini pula yang melambungkan namanya sebagai pedagang besar, yang menghubungkan petani dengan pabrik.

Bagi Pak Raden pendidikan SD sudah cukup asal mampu menekuni bidang yang digeluti dengan serius, maka sukses pun bisa diraih. Dia membuktikannya dengan keberhasilannya saat ini.

Kalaupun saat ini Pak Raden beralih dari singkong ke komoditas tebu, hal itu semata karena gejolak jiwanya yang tidak cepat puas. Tebu merupakan hal baru baginya, tetapi hal itu justru menjadi tantangan untuk ia tekuni.

Petani sukses dari Kampung Karta ini telah dikaruniai 7 putra dan putrid dari hasil perkawinannya dengan perempuan bernama Lamsiana. Putra sulungnya Suhendra, kini kuliah di Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung (UBL). Anak keduanya diberi nama Putri, calon dokter yang sedang menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.

Kemudian putra ketiga Sofyan, masih di bangku SMAN Dayamurni Tulangbawang, lalu Suryajaya, juga di SMAN Dayamurni. Anak kelima Mira, siswi SMP Karta, yang keenam Sugarman, SD, dan terakhir Resa masih duduk di bangku TK. (amd)

Sumber